16.11.13

Topeng Monyet

Pada Oktober yang lalu, topeng monyet di pinggir jalan di Jakarta mulai dilarang. Alasannya penyakit yang berasal dari monyet, perlindungan binatang, dan menambah macet.

Kapan mulai topeng monyet di Indonesia? Menurut beberapa sumber, ada catatan tentang topeng monyet di dalam buku berbahasa Belanda pada abad ke-19. Topeng monyet umumnya dimainkan di Jabar dan Jatim, dan jarang di luar Jawa. Topeng monyet hampir punah pada 1980-an, namun muncul kembali. Dulu topeng monyet keliling kampung dan saat ini lebih fokus ke tempat peramaian di kota termasuk pinggir jalan.

Saya sendiri punya kenangan tentang topeng monyet. Waktu tinggal di Makassar pada tahun 1997, kami menikmati pertunjukan topeng monyet di halaman rumah saya. Anak-anak teman kami dipanggil dan bersama-sama nonton itu.


Saya melihat tukang topeng monyet yang lewat di depan rumah saya, dan minta main di halaman rumah saya. Saya kunjungi rumah tukang topeng monyet. Mereka berasal dari Jawa dan tinggal di rumah sederhana yang berlokasi bagian pusat kota Makassar waktu itu.

Di Jepang juga ada topeng monyet. Topeng monyet di Jepang sudah dikenal sejak abad ke-12, zaman Kamakura. Topeng monyet ini awalnya berfungsi sebagai seni syukuran atau seni sumbayan pada waktu Tahun Baru. Namun, lama ke lamaan, ini dimainkan kapan saja dan keliling dari kampung ke kampung.

Topeng monyet di Jepang pernah habis pada waktu pertumbuhan ekonomi tinggi, sekitar pertengahan tahun 1960-an. Memang, tukang topeng monyet memainkan itu untuk nafka hidup mereka. Namun, ada seorang folkloris, Mr. Miyamoto, menangkap arti dan makna khusus secara folkloristis di dalam topeng monyet, dan bergerak untuk menghidupkan kembali topeng monyet ini. Akhirnya, kelompok topeng monyet direhabilitasikan di Yamaguchi pada tahun 1978. Miyamoto mencoba kontak Pusat Kajian Monyet di Universitas Kyoto untuk memperdalam fungsi dan makna topeng monyet secara ilmiah.

Sambil melihat larangan topeng monyet di Jakarta, saya ingat sejarah topeng monyet di Jepang. Banyak hal-hal yang tradisional hilang di Jepang termasuk topeng monyet pada waktu pertumbuhan ekonomi tinggi. Indonesia juga demikian. Makin baik taraf hidup masyarakat, makin banyak pendapat untuk perlindungan binatang. Ini juga sama antara Jepang dan Indonesia.

Apakah ada upaya melihat dan meneliti topeng monyet dari segi ilmu budaya atau folklositis? Mungkin baik tukang topeng monyet maupun masyarakat hanya melihat topeng monyet sebagai alat penghasilan uang.

Topeng monyet di Jepang saat ini sudah cukup dikomersialisasikan dan menjadi kelompok hiburan profesional seperti Pasukan Monyet Nikko (Nikko Saru Gundan di dalam bahasa Jepang). Apakah jalan keluar seperti ini di Indonesia?

Di Jepang, tukang topeng monyet berasal dari kalangan paling bawah yang kena diskriminasi dari masyarakat lain. Mereka disingkirkan dari pekerjaan biasa dan terpaksa memainkan topeng monyet untuk hidup. Di Indonesia, sebenarnya siapakah tukang topeng monyet? Berasal dari mana?

Saya belum yakin apakah mereka juga berasal dari kalangan yang dilupakan dari masyarakat lain. Bersama ini, saya juga sedang pikir-pikir di mana ada arti dan nilai secara kultural dan folkloristis untuk menjaga tradisi topeng monyet di Indonesia.

12.10.13

Pencemaran Merkuri dalam Tambang Emas Rakyat

Rakyat tidak selalu benar.

Demokrasi berdasar dari rakyat. Apa yang diinginkan oleh rakyat diwujudkan oleh wakil-wakilnya lewat pemerintahan dan dewan perwakilannya. Politisi harus dengar suara rakyat dan harus mengetahui kebutuhan rakyat yang sebenarnya.

Sejak dulu, pencemaran merkuri dalam tambang emas rakyat menjadi masalah yang sangat sangat serius. Tambang emas ini lebih banyak setelah Reformasi, zaman demokratisasi Indonesia. Merkuri yang digunakan dalam proses penjernihan emas mencemar tanah dan sungai tanpa diawasi.

Pada Jannuari 2004, saya pernah datang ke Mandor, Kalimantan Barat. Mandor adalah tempat yang terkenal terjadinya peristiwa pembenuhan massal rakyat oleh tentara Jepang waktu zaman Perang Dunia II. Ada suatu monumen yang digambarkan tentang situasi pada saat itu.


Setelah monumen ini, ikut jalan yang turun ke bawah. Lima menit kemudian, saya melihat pemandangan yang tak bisa percaya.




Dunia putih. Semua tanahnya putih. Tidak ada yang tumbuh dari dunia putih ini.

Inilah akibatnya pencemaran merkuri dalam tambang emas rakyat. Pada waktu itu, masih ada seorang laki-laki yang sedang mencari emas. Kemungkinan besar pakai merkuri.

Fenomena ini terjadi di mana-mana di Indonesia. Terutama, Pulau Sulawesi dianggap pulau emas dan dimana saja mengandung emas, katanya. Masalahnya, usaha ini sudah menjadi sumber penghasilan utama untuk mereka dan sulit dihentikan. Mekanisme hidup mereka sudah sangat tergantung usaha ini.

Kalau perusahaan besar, usaha seperti ini bisa dikontrol. Apalagi, selalu menghadapi kritik dan protes dari LSM bidang lingkungan hidup. Tetapi, dimana ada LSM yang mencegah usaha rakyat yang ilegal dan sangat berbahaya ini? Dimana ada Pemda yang serius untuk menghentikan usaha ini?

Memang rakyat harus hidup. Tetapi, dengan usaha ini, hidupnya hanya sementara. Tanah tidak bisa digunakan lagi. Jika perusahaan besar atau asing, kritik dan protesnya luar biasa, pasti. Namun, apakah kehancuran lingkungan seperti ini diperbolehkan jika ini dilakukan oleh rakyat?

Sayang sekali, saya belum pernah dengar ketegasan dari pemerintah tentang masalah ini. Rakyat dimanjakan dan tidak diberikan hukuman meskipun merusak lingkungan tanpa terbatas.

Dalam KTT APEC di Bali baru-baru ini, Jepang mengusulkan Konvensi Minamata yang membatasi penggunaan merkuri, dan Indonesia juga sudah menandatangani ini,


Mungkin pembaca sudah kenal Penyakit Minamata. Suatu perusahaan besar di Minamata membuang air limbah yang mengandung merkuri ke laut. Masyarakat setempat makan ikan dari laut itu, dan menderita sakit berat tanpa berhenti sampai meninggal dunia. Pemerintah Jepang dan perusahaan tersebut tidak mau mengakui penyakit ini berasal dari pencemaran merkuri. Akibatnya, banyak orang menderita tanpa perhatian dan bantuan yang cukup.


Saya menduga sebenarnya sudah banyak orang yang merasa sakit dengan pencemaran merkuri. Tetapi tidak tahu tentang sakit itu. Mereka masih membutuhkan uang sebagai pengganti sakitnya. Kondisi ini bisa dikatakan dibiarkan di Indonesia. Apakah ini bisa dibenarkan?

Rakyat tidak selalu benar. Ini adalah peristiwa tersembunyi yang sangat berbahaya untuk lingkungan hidup Indonesia masa depan.

14.9.13

Bahasa Arab = Simbol Islam?

Hari ini saya bertemu seorang konsultan dari Jakarta di suatu hotel di Surabaya. Setelah selesai pembahasan tentang urusan kerja, kita enak ngobrol berbagai hal tentang Indonesia dari kacamata orang Jepang dan Jepang dari kacamata orang Indonesia.

Sejak dulu, ada satu hal yang saya merasa agak aneh. Dalam ceramah ulama, imam, atau guru agama Islam, mereka umumnya pakai Bahasa Arab. Muslim dan muslima diharapkan dapat membaca al-quran dengan Bahasa Arab. Maka, untuk memahami agama Islam secara benar, pemahaman Bahasa Arab itu rupanya wajib. Saya kagum mereka yang menguasai Bahasa Arab.

Pada waktu masih muda, saya juga selalu dibimbing oleh senior saya dengan mengatakan bahwa saya harus menguasai minimum Bahasa Indonesia kalau mau memahami tentang Indonesia. Dengan demikian, pembacaan koran berbahasa Indonesia seperti Kompas menjadi kewajiban saya sehari-hari. Maka, mungkin benar juga perlu menguasai Bahasa Arab untuk memahami agama Islam.

Memang perlu menguasai Bahasa Arab untuk memperdalam pengetahuan tentang agama Islam. Namun, yang menguasai Bahasa Arab belum tentu orang yang beragama Islam saja.

Dalam buku tentang Islam, terlihat banyak huruf Arab. Kalau ada huruf Arab, rupanya muncul suatu nuansa Islam.

Saya pernah mengunjungi suatu desa yang mencoba menerapkan Syariah Islam. Selain baju, ada petunjuk nama jalan yang huruf Roman digantikan dengan huruf Arab. Maaf, saya tidak bisa baca ini jalan apa. Ini berarti huruf Arab dianggap simbol Islam, bukan?

Dalam masa puasa dan lebaran, terlihat banyak huruf Arab dan kalimat Bahasa Indonesia yang ditulis seolah-olah seperti huruf Arab. Semuanya untuk nuansa Islam.

Namun, saya menyadari bahwa Bahasa Arab adalah Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Arab. Masyarakat Arab tidak semuanya muslim. Ada juga yang beragama kristen dan lainnya. Mereka juga memakai Bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana kami seolah-olah merasa Bahasa atau huruf Arab diidentikkan dengan agama Islam?

Bahasa dan agama tidak perlu terikat satu sama lain. Bahasa Arab tidak dimiliki oleh muslim saja tetapi oleh masyarakat non-muslim yang hidup di wilayah Arab atau keluarga berasal dari Arab di seluruh dunia.

5.9.13

Nasib Rupiah

Mata uang Indonesia Rupiah melemah terus sejak beberapa akhir tahun lalu. Penyebabnya defisit neraca pembayaran yang berdasar dari penurunan ekspor dan peningkatan impor. Baru pertama kali, Indonesia mengalami defisit perdagangan luar negeri (impor > ekspor) pada bulan Juli 2013.

Ini agak kaget buat sebagian besar orang Jepang karena Indonesia terkenal sebagai negara kaya dengan ekspor migas ke luar negeri termasuk Jepang. Dengan kekayaan sumber daya alam, Indonesia selama ini selalu menonjolkan ekspor daripada impor.

Zamannya berubah. Saat ini ketergantungan terhadap impor oleh Indonesia begitu meningkat, sedangkan pengadaan minyak makin sedikit dan akhirnya upaya eksploitasi minyak pun tersendat karena tidak profitabel lagi.

Dinamika pasar konsumen domestik bergairah dan penjualan mobil tumbus 1 juta unit per tahun dan menjadi 1,1 juta unit pada tahun 2012. Ini dianggap tanda kuatnya pasar domestik Indonesia. Namun demikian, ini mendorong impor bensin dan solar dari luar karena Indonesia belum memiliki fasilitas pembuatannya secara ekonomis sampai sejauh ini. Ironis. Boom pasar domestik ternyata memperbesar impor dan memperburuk neraca pembayarannya.

Perubahan situasi minyak mempengaruhi pada gas alam juga. Kebutuhan gas alam di dalam Indonesia makin naik tetapi penyediaannya terbatas karena terganjal dengan kontrak ekspor gas alam jangka panjang dengan Jepang, Korea dan Cina. Akibatnya, Indonesia yang negara ekspor gas alam terpaksa siap cadangannya dengan pembelian spot gas alam di Timur Tengah dengan harga pasar yang begitu tinggi. Ironis juga.

Selain itu, produk ekspor primadonna pada 1980-1990 an, seperti tekstil, mebel, sepatu, dsb, sebagai industri padat karya, sudah tidak bisa bersaing lagi dengan negara-negara lain karena biaya produksinya makin meningkat dengan kenaikan upah buruh yang sangat drastis. Banyak pengusaha terpaksa putus asa untuk masa depan industri padat karya di Indonesia.

Mestinya harus ada produk ekspor baru yang bersaing di pasar dunia. Tapi ini tidak mungkin tanpa upaya bertahun-tahun untuk mengembangkan produk tersebut. Selama 10-15 tahun ini, apa yang dilakukan oleh Indonesia untuk memunculkan produk ekspor baru?

Maaf, hampir tidak terlihat itu. Kenapa? Karena tanpa upaya tersebut, neraca pembayaran cukup baik. Mengapa cukup baik? Karena ekspor hasil pertambangan cukup baik karena harganya baik di pasar dunia. Selama 10-15 tahun ini, bisa dikatakan bahwa Indonesia lupa atau dilupakan industrialisasi tahapan berikutnya. Indonesia kembali lagi ke negara ekspor barang premier dari ekspor produk industri. Memang begitu shock krisis moneter-ekonomi-politik-sosial berat sekali untuk Indonesia.

Padahal, tahun 2015 adalah batas waktu untuk masuk pasar bebas ASEAN. beberapa tahun ini, Indonesia baru menyadari hal ini.

Dari kalangan masyarakat Jepang, Indonesia dianggap negara bahaya dan beruk sampai beberapa tahun yang lalu karena peristiwa teroris, kerusuhan dan bencana alam yang sering terjadi.

Namun, sejak sekitar tahun 2010, Imej Indonesia tiba-tiba berubah. Indonesia adalah negara prospek yang sangat tinggi. Pasar domestiknya kuat. Ada bonus penduduk. Indonesia menjanjikan masa depan bisnis perusahaan Jepang yang sedang mengalami kesulitan di dalam Jepang.

Terus terang saja, saya sangat heran mengapa tiba-tiba berubah pandangan terhadap Indonesia dari hitam jadi putih.

Saat ini, sambil melihat goyangan rupiah, orang Jepang mulai ragu-ragu tentang kelanjutannya bisnis di Indoensia. Mereka ingin percaya bahwa Indonesia masih tetap bagus. Namun, tidak yakin apakah itu benar. Jika orang Indonesia sendiri tidak percaya mata uang rupiah, mana mungkin orang asing lebih percaya rupiah daripada orang Indonesia sendiri.

Pada waktu krismon, banyak kalangan melarikan dollar ASnya dari Indonesia ke Singapore. Ini bukan orang asing saja tetapi orang Indonesia juga. Waktu itu ada "Gerakan Mencinta Rupiah" oleh keluarga Presiden Suharto. Tetapi itu bukan masalah emosional tetapi masalah nyata. Hampir semua orang tidak percaya bahwa Indonesia masih bagus. Ketidakpercayaan terhadap negaranya sendiri akhirnya hancurkan ekonomi Indonesia sendiri.

Saat ini, belum semua orang yang tidak percaya masa depan Indonesia. Ini berbeda dengan waktu krismon. Tetapi kita belum tahu apa yang terjadi beberapa bulan kemudian. Dan apa yang terjadi ini sangat tergantung apa yang kita lakukan. Yang penting kita tetap menjaga cool head dan jangan panik.

17.8.13

Orang Indonesia yang saya ketemu di Taiwan

Liburan cuti atau home leave saya sebentar lagi habis. Saya berangkat dari Surabaya pada tanggal 3 Agustus dan singgah di Taiwan pada tanggal 4-5 Agustus. Setelah itu, saya berangkat ke Tokyo. Pada tanggal 16 Agustus, saya singgah dulu di Taiwan lagi, dan saat ini (tanggal 17 Agustus) saya menunggu pesawat Eva Air yang berangkat dari Taipei ke Surabaya.

Selama di Taiwan, saya ketemu orang Indonesia dua kali.

Yang pertama, di dalam bis di Taichung pada tanggal 4 Agustus. Tiga orang Indonesia kebetulan naik bis yang saya dan teman saya naik.

Mereka mabuk. Salah satu orangnya mentah-mentah dengan kantung plastik. Mereka duduk di paling belakang. Mereka teriak dengan kata-kata kotor yang tidak mungin dipahami oleh masyarakat Taiwan di dalam bis.

Tanggal 4 Agustus masih di dalam puasa. Mereka teriak dengan kata "Tidak takut Jakarta". Tentu saya tidak bisa mengerti artinya apa. Namun bisa membayangkan bahwa mereka menghadapi suatu masalah dengan Jakarta. Atau mungkin tidak mampu untuk pulang kampung pada waktu Lebaran.

Karena mereka mabuk dan teriak terus, saya minta mereka tenang di dalam ruang publik bernama bis. Mereka kaget karena tiba-tiba dengar Bahasa Indonesia di dalam bis di Taichung. Lalu, langsung mereka bilang minta maaf.

Di Jepang, salah satu kemampuan yang diminta adalah daya tahan terhadap stres. Jika tidak ada, dia sulit hidup di dalam dunia perusahaan.

Bagaimana daya tahan orang Indonesia terhadap stres? Rupanya, sangat lemah di bandingkan orang Jepang. Maka, lebih mudah jadi panik jika menghadapi suatu masalah yang dianggap besar.

Saya tidak mau mengatakan bahwa orang Indonesia harus meningkatkan daya tahan terhadap stres. Justru yang ideal adalah dunia tanpa stres. Jika tidak perlu, manusia tidak perlu merasa stres.

Namun demikian, saya tidak bisa memihak mereka yang mabuk dan teriak di dalam bis di Taichung. Ini sudah membuat suatu imaj tentang orang Indonesia oleh masyarakat Taiwan. Mereka bisa mabuk dan teriak di tempat pribadi mereka, bukan di tempat umum.

Selain ini, tadi ketemu pembantu orang Indonesia yang membantu majikannya untuk naik di dalam mobil mewah. Dia melakukan halus untuk membantu majikannya. Ini adalah salah satu kemampuan khas orang Indonesia, menurut saya. Saya sampaikan "Selamat bekerja", dan dibalas senyum dari dia.

Menurut surat kabar berbahasa Cina di Taipei, ruang umum di bawah Stasiun Taipei dipenuhi oleh masyarakat Indoensia yang berada di Taipei. Mereka kumpul untuk ngobrol, makan, atau tukar informasi antara sesama orang Indonesia. Di dalam masyarakat Taiwan, ada pendapat pro dan kontra.

Ada opini bahwa mereka harus diusir dari ruang umum karena sangat menggangu masyarakat lain. Sedangkan ada juga opini bahwa masyarakat Taiwan harus mamahami keadaan mereka dan mereka perlu diperhatikan dengan membuat ruang untuk kumpulan mereka (tentu harus tertib juga). Pendapat pro ini berdasar dari kamatangan masyarakat Taiwan.

Secara nyata, peranan TKI di Taiwan sudah cukup berarti dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Taiwan. Masyarakat Taiwan mulai memahami posisi TKI dan mau bersikap inklusif daripada mengusir TKI.

Namun, jangan salah paham. Ini bukan pengakuan msyarakat Taiwan memanjakan TKI. TKI juga harus mengikuti aturan main Taiwan dan tidak boleh lupa posisinya sebagai warga asing yang diperbolehkan tinggal di Taiwan.

Saya mengharapkan tidak ada lagi orang Indonesia yang mabuk dan teriak di ruang umum. Saya mengharapkan okupansi ruang umum di bawah Stasiun Taiwan jangan dianggap wajar dan hak khusus orang Indonesia.

Ini sebuah gambaran yang saya melihat orang Indonesia di Taiwan.

10.6.13

Salah Paham tentang Rotasi Tugas di Perusahaan Jepang

Untuk mengatasi masalah komunikasi antara budaya yang berbeda, kita perlu menyadari miss-komunikasi yang kecil dan sering terjadi. Rotasi tugas di perusahaan Jepang adalah salah satu contoh.

Suatu hari, seorang orang Indonesia yang bekerja di perusahaan Jepang datang dan konsultasi tentang pemindahan kerja. Menurutnya, dia tidak lama ditugaskan di satu tempat. Selalu pindah-pindah. Saya langsung menangkap ini cerita tentang rotasi tugas.

Dia menyesal tentang sering terjadinya pemindahan tugas karena dia pikir kemampuan dia di satu bagian tidak baik maka dipindahkan ke bagian lain. Sekali-kali terjadi pemindahannya, dia merasa sedih karena dia menganggap perusahaan itu tidak menilai baik tentang kemampuan dia, padahal dia ingin melakukan hal-hal yang baik untuk perusahaannya.

Saya bertanya kepada dia. "Apakah anda pernah dimarahi atau dikatakan kinerja kerjanya kurang bagus?" Dia jawab "belum pernah". Dia sudah posisi tingkat kepala seksi.

Sesudah itu, saya menjelaskan tentang rotasi tugas di perusahaan Jepang sebagai cara pengembangan SDM. Perusahaan membutuhkan staf yang memahami kegiatan bagian-bagian masing-masing. Bagaimana hubungan antara bagian produksi dan bagian QC? Bagaimana bagian QC dan bagian delivery? Bagaimana hubungannya antara bagian administrasi dan bagian produksi?

Mengapa demikian? Karena kegiatan perusahaan adalah bentuk organis yang berdasar dari berbagai bagian yang saling terkait. Maka, untuk mengelola perusahaan, harus tahu tentang semua bagian.

Mengapa orang Jepang suka ke lapangan dan bergaul pekerja di pabrik? Alasannya sama. Tanpa pekerja, perusahaan tidak mungkin berjalan. Karena pekerja bekerja, baru ada managernya. Tidak mungkin managernya ada di perusahaan tanpa pekerja. Manager dapat terima gaji karena pekerja. Maka, manager harus memiliki rasa hormat kepada pekerja.

Namun penyampaian rasa hormat tidak perlu dengan puji-pujian kepada mereka. Yang penting pekerja merasa diperhatikan dan dihormati. Daripada pujian, lebih baik satu gelas aqua atau makanan kecil dibagikan pada waktu pekerja mencapai target atau bekerja keras dalam overtime.

Sambil dengar cerita saya demikian, orang Indonesia tersebut terlihat sadar. Sebenarnya perusahaan mengharapkan dia menjadi manager yang tahu dan memahami tentang kegiatan semua bagian. Bukan menilai ketidakmampuan dia.

Saya juga sadar. Mengapa orang Indonesia sering pindah kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain? Padahal mereka dapat berbagai kesempatan pelatihan termasuk magan ke Jepang. Ya, karena salah paham tentang rotasi tugas. Mereka merasa dirinya tidak dinilai mampu di satu bagian, maka dipindahkan ke bagian lain. Akhirnya, mereka tidak bisa merasa bangga kerja di perusahaannya dan hanya mikir tingkat gaji saja.

Perusahaan Jepang juga sering merasa rugi karena berbagai kesempatan diberikan kepada staf Indonesia termasuk pelatihan dan rotasi tugas. Tetapi, justru rotasi tugas itu lah yang disalahpahami oleh yang bersangkutan dan mereka memilih pindah ke pekerjaan yang gajinya lebih tinggi.

Memang tidak semua perusahaan Jepang yang melakukan rotasi tugas sebagai proses pengembangan SDM untuk perusahaanya. Namun, prasangka staf Indonesia tentang rotasi tugas perlu dikoreksi.


7.6.13

Selamat Datang atau Selamat Tinggal?

Saya orang Jepang, maka orang asing di Indonesia. Saya diperbolehkan tinggal dan bekerja di Indoensia oleh pemerintah Indonesia. Tentu saja, untuk mengambil visa, harus sumpah untuk ikut segala peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Maka, saya selalu hati-hati agar tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak sesuai peraturan dan undang-undang di Indonesia.

Perusahaan Jepang juga umumnya demikian. Mereka bersedia membayar pajak sesuai apa yang disampaikan oleh kantor pajak. Mereka bersedia memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendirikan serikat pekerja. Hampir semua perusahaan Jepang sudah memiliki serikat pekerja.

Maka saya merasa heran. Mengapa pihak Jepang atau asing selalu menjadi sasaran utama dari kalangan tertentu di Indonesia? Misalnya, kantor pajak selalu menekankan laporan pajak dari perusahaan Jepang. Pihak Jepang tidak menolak membayar pajak, justru bersedia membayar pajak sebaik-baiknya karena diperbolehkan usaha oleh pemerintah Indonesia. Saya curiga kantor pajak juga memiliki target atau norma, maka mereka menekankan sasaran yang paling jujur dan pasti bayar pajak daripada perusahaan lain yang susah payah untuk memunuhi target dan norma. Dengan kata lain, justru karena jujur dan menaati aturan, perusahaan Jepang menjadi sasaran penekanan.

Mengapa perusahaan Jepang begitu jujur? Karena masalah compliance perusahaan menjadi sangat penting dalam pengelolaan perusahaannya. Mereka harus terbuka dan bersih dari penyimpangan apa pun.

Perusahaan Jepang menerima pembentukan serikat pekerja di dalamnya. Ini bisa dimanfaatkan oleh pihak luar. Saya sering dengar bahwa suasana dalam perusahaan Jepang tiba-tiba memburuk setelah pendirian serikat pekerja. Di Jepang, serikat pekerja terbentuk untuk menyelesaikan masalah internal perusahaan. Dengan demikian, serikat pekerja juga mau perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen dan serikat pekerja lebih harmonis dan akrab.

Namun, ini fenomena khusus Jepang. Di luar Jepang termasuk di Indonesia, asal-usul serikat pekerja tidak muncul dari dalam perusahaan, tetapi datang dari luar. Serikat pekerja di perusahaan adalah kaki tangan dari federasi serikat pekerja. Kaki tangan harus ikut petunjuk dari Pusat federasi. Maka, serikat pekerja selalu mencari kesalahan managemen daripada mau bekerjasama dengan managemen. Jika ada staf yang tidak senang sama manager orang Jepang atau dipecat, ini langsung menjadi bibit untuk konflik. Dia mau memanfaatkan serikat pekerja untuk membalas dendamnya. Tidak semua unjunk rasa yang murni untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.

Banyak pihak Jepang sedang bertanya sendiri "Apakah kedatangan kami diwelcome atau tidak oleh pihak Indonesia?" Mengapa demikian? Saat ini pekerja orang asing makin sulit mendapat visa kerja di Indonesia. Setiap pekerja orang asing harus bayar USD 100 per bulan dan pembayarannya USD 1200 per tahun sekaligus kepada Kementerian Tenaga Kerja sebagai Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan (DPKK). PIhak kami belum tahu penggunaan dana ini untuk apa dan hasil pengembangan keahlian dan keterampilan tersebut. Susah dapat visa. Setelah dapat visa, harus bayar USD 1200 untuk pengembangan tenaga kerja di Indonesia. Apakah pekerja orang asing diterima dengan welcome atau tidak?

Kalau saya mau mendirikan perusahaan sendiri, menurut peraturan terbaru, saya harus bersedia dana sebesar 2,5 Milyar Rupiah. Ini angkanya sama antara perusahaan konsultan dengan beberapa orang dan perusahaan dengan pabrik besar di Kawasan Industri. Dari mana bisa dapat dana 2,5 Milyar Rupiah? Tidak semua orang asing kaya. Maka, banyak teman saya putus asa pendirian perusahaan di Indonesia dan mendirikannya di Singapore atau Malaysia.

Saya masih sering dengar kekwatiran pihak Indonesia dengan kata "Awas hati-hati terhadap dominasi asing". Ini masih terjebak oleh sentimen kolonial. Indonesia adalah negara merdeka. Pihak asing berada di Indonesia karena diperbolehkan oleh pemerintah Indonesia. Pihak asing selalu berusaha jujur dan ikut peraturan dan undang-undang., karena bisa langsung diusir jika tidak demikian.

Saya memahami sentimen nasionalisme yang kuat dan ini bagus untuk mempertahankan NKRI. Namun, kadang-kadang saya agak ragu-ragu apakah orang Indonesia benar-benar mencintai negaranya sendiri atau tidak. Mengapa memilih barang-barang impor daripada yang domestik? Kalau yang domestiknya jelek, mengapa tidak berupaya meningkatkan mutunya?

Kapan pihak Jepang memaksakan kepada pihak Indonesia untuk membeli sepeda motor dan mobil merk Jepang? Ini pilihan dari orang-orang Indonesia, bukan karena asing ingin menguasai Indonesia. Menguasai Indonesia? Untuk apa? Ini negara orang Indonesia.

Pihak Indonesia terhadap pihak asing, maunya Selamat Datang atau Selamat Tinggal? Pihak asing perlu berusaha sebaik mungkin untuk "Selamat Datang". Saya mengharapkan pihak Indonesia menghindari kecurigaan "Awas hati-hati terhadap dominasi asing" tanpa dasar-dasar yang kuat. Tidak sedikit orang Jepang ingin melakukan hal-hal yang baik untuk masyarakat Indonesia. Tidak semua orang asing jelek, sama seperti tidak semua orang Indonesia baik dan jujur. Kita mulai dari sini.

1.6.13

Salam Kenal Blog Bahasa Indonesia Saya

Salam kenal. Ini Blog berbahasa Indonesia saya yang mulai tanggal 1 Juni 2013.

Sebenarnya saya pernah menulis blog berbahasa Indoensia dengan judul "Kabar dari Daeng KM" pada tahun 2008-2009. Namun, setelah itu, tidak berlanjut.

Kali ini, saya mencoba menulis pandangan, pemikiran, tanggapan, ide, atau sekedar catatan tentang Indonesia, Jepang, dunia, atau apa yang saya suka menulis secara bebas. Semua hasil tulisan saya ini adalah pendapat pribadi, dan tidak mewakili instansi atau negara mana pun.

Saya harus sedikit memperkenalkan diri kepada teman-teman semua.

Nama saya Kazuhisa Matsui, atau daengkm, dan sedang bertugas di Surabaya, Indonesia, sebagai konsultan bisnis dan fasilitator untuk menyambung berbagai pihak.

Sebenarnya, riwayat saya di Indonesia agak lama. Pertama kali datang ke Indonesia pada Agustus 1985.

Latar belakang saya adalah akademisi. Saya bekerja sebagai peneliti atau pengamat tentang ekonomi dan politik Indonesia selama 23 tahun (1985-2008) di sebuah lembaga penelitian di Jepang. Saya pernah belajar di S2 UI jurusan ilmu ekonomi pada 1990-1992, dan bertugas sebagai tenaga ahli JICA di Makassar pada 1995-2001 dan 2008-2010. Setelah keluar dari lembaga penelitian tersebut, saya bertugas di Jakarta sebagai tenaga ahli JETRO di KADIN Indonesia untuk pengembangan UMKM di Indonesia.

Dengan demikian, sekarang saya ingin sekali menulis kembali blog berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman-teman Indonesia dan yang menguasai Bahasa Indonesia.

Semoga blog ini menjadi suatu crossroad antara kita semua dan kesempatan yang asyik, senang dan berharga untuk kehidupan sehari-hari kita.