10.6.13

Salah Paham tentang Rotasi Tugas di Perusahaan Jepang

Untuk mengatasi masalah komunikasi antara budaya yang berbeda, kita perlu menyadari miss-komunikasi yang kecil dan sering terjadi. Rotasi tugas di perusahaan Jepang adalah salah satu contoh.

Suatu hari, seorang orang Indonesia yang bekerja di perusahaan Jepang datang dan konsultasi tentang pemindahan kerja. Menurutnya, dia tidak lama ditugaskan di satu tempat. Selalu pindah-pindah. Saya langsung menangkap ini cerita tentang rotasi tugas.

Dia menyesal tentang sering terjadinya pemindahan tugas karena dia pikir kemampuan dia di satu bagian tidak baik maka dipindahkan ke bagian lain. Sekali-kali terjadi pemindahannya, dia merasa sedih karena dia menganggap perusahaan itu tidak menilai baik tentang kemampuan dia, padahal dia ingin melakukan hal-hal yang baik untuk perusahaannya.

Saya bertanya kepada dia. "Apakah anda pernah dimarahi atau dikatakan kinerja kerjanya kurang bagus?" Dia jawab "belum pernah". Dia sudah posisi tingkat kepala seksi.

Sesudah itu, saya menjelaskan tentang rotasi tugas di perusahaan Jepang sebagai cara pengembangan SDM. Perusahaan membutuhkan staf yang memahami kegiatan bagian-bagian masing-masing. Bagaimana hubungan antara bagian produksi dan bagian QC? Bagaimana bagian QC dan bagian delivery? Bagaimana hubungannya antara bagian administrasi dan bagian produksi?

Mengapa demikian? Karena kegiatan perusahaan adalah bentuk organis yang berdasar dari berbagai bagian yang saling terkait. Maka, untuk mengelola perusahaan, harus tahu tentang semua bagian.

Mengapa orang Jepang suka ke lapangan dan bergaul pekerja di pabrik? Alasannya sama. Tanpa pekerja, perusahaan tidak mungkin berjalan. Karena pekerja bekerja, baru ada managernya. Tidak mungkin managernya ada di perusahaan tanpa pekerja. Manager dapat terima gaji karena pekerja. Maka, manager harus memiliki rasa hormat kepada pekerja.

Namun penyampaian rasa hormat tidak perlu dengan puji-pujian kepada mereka. Yang penting pekerja merasa diperhatikan dan dihormati. Daripada pujian, lebih baik satu gelas aqua atau makanan kecil dibagikan pada waktu pekerja mencapai target atau bekerja keras dalam overtime.

Sambil dengar cerita saya demikian, orang Indonesia tersebut terlihat sadar. Sebenarnya perusahaan mengharapkan dia menjadi manager yang tahu dan memahami tentang kegiatan semua bagian. Bukan menilai ketidakmampuan dia.

Saya juga sadar. Mengapa orang Indonesia sering pindah kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain? Padahal mereka dapat berbagai kesempatan pelatihan termasuk magan ke Jepang. Ya, karena salah paham tentang rotasi tugas. Mereka merasa dirinya tidak dinilai mampu di satu bagian, maka dipindahkan ke bagian lain. Akhirnya, mereka tidak bisa merasa bangga kerja di perusahaannya dan hanya mikir tingkat gaji saja.

Perusahaan Jepang juga sering merasa rugi karena berbagai kesempatan diberikan kepada staf Indonesia termasuk pelatihan dan rotasi tugas. Tetapi, justru rotasi tugas itu lah yang disalahpahami oleh yang bersangkutan dan mereka memilih pindah ke pekerjaan yang gajinya lebih tinggi.

Memang tidak semua perusahaan Jepang yang melakukan rotasi tugas sebagai proses pengembangan SDM untuk perusahaanya. Namun, prasangka staf Indonesia tentang rotasi tugas perlu dikoreksi.


7.6.13

Selamat Datang atau Selamat Tinggal?

Saya orang Jepang, maka orang asing di Indonesia. Saya diperbolehkan tinggal dan bekerja di Indoensia oleh pemerintah Indonesia. Tentu saja, untuk mengambil visa, harus sumpah untuk ikut segala peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Maka, saya selalu hati-hati agar tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak sesuai peraturan dan undang-undang di Indonesia.

Perusahaan Jepang juga umumnya demikian. Mereka bersedia membayar pajak sesuai apa yang disampaikan oleh kantor pajak. Mereka bersedia memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendirikan serikat pekerja. Hampir semua perusahaan Jepang sudah memiliki serikat pekerja.

Maka saya merasa heran. Mengapa pihak Jepang atau asing selalu menjadi sasaran utama dari kalangan tertentu di Indonesia? Misalnya, kantor pajak selalu menekankan laporan pajak dari perusahaan Jepang. Pihak Jepang tidak menolak membayar pajak, justru bersedia membayar pajak sebaik-baiknya karena diperbolehkan usaha oleh pemerintah Indonesia. Saya curiga kantor pajak juga memiliki target atau norma, maka mereka menekankan sasaran yang paling jujur dan pasti bayar pajak daripada perusahaan lain yang susah payah untuk memunuhi target dan norma. Dengan kata lain, justru karena jujur dan menaati aturan, perusahaan Jepang menjadi sasaran penekanan.

Mengapa perusahaan Jepang begitu jujur? Karena masalah compliance perusahaan menjadi sangat penting dalam pengelolaan perusahaannya. Mereka harus terbuka dan bersih dari penyimpangan apa pun.

Perusahaan Jepang menerima pembentukan serikat pekerja di dalamnya. Ini bisa dimanfaatkan oleh pihak luar. Saya sering dengar bahwa suasana dalam perusahaan Jepang tiba-tiba memburuk setelah pendirian serikat pekerja. Di Jepang, serikat pekerja terbentuk untuk menyelesaikan masalah internal perusahaan. Dengan demikian, serikat pekerja juga mau perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen dan serikat pekerja lebih harmonis dan akrab.

Namun, ini fenomena khusus Jepang. Di luar Jepang termasuk di Indonesia, asal-usul serikat pekerja tidak muncul dari dalam perusahaan, tetapi datang dari luar. Serikat pekerja di perusahaan adalah kaki tangan dari federasi serikat pekerja. Kaki tangan harus ikut petunjuk dari Pusat federasi. Maka, serikat pekerja selalu mencari kesalahan managemen daripada mau bekerjasama dengan managemen. Jika ada staf yang tidak senang sama manager orang Jepang atau dipecat, ini langsung menjadi bibit untuk konflik. Dia mau memanfaatkan serikat pekerja untuk membalas dendamnya. Tidak semua unjunk rasa yang murni untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.

Banyak pihak Jepang sedang bertanya sendiri "Apakah kedatangan kami diwelcome atau tidak oleh pihak Indonesia?" Mengapa demikian? Saat ini pekerja orang asing makin sulit mendapat visa kerja di Indonesia. Setiap pekerja orang asing harus bayar USD 100 per bulan dan pembayarannya USD 1200 per tahun sekaligus kepada Kementerian Tenaga Kerja sebagai Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan (DPKK). PIhak kami belum tahu penggunaan dana ini untuk apa dan hasil pengembangan keahlian dan keterampilan tersebut. Susah dapat visa. Setelah dapat visa, harus bayar USD 1200 untuk pengembangan tenaga kerja di Indonesia. Apakah pekerja orang asing diterima dengan welcome atau tidak?

Kalau saya mau mendirikan perusahaan sendiri, menurut peraturan terbaru, saya harus bersedia dana sebesar 2,5 Milyar Rupiah. Ini angkanya sama antara perusahaan konsultan dengan beberapa orang dan perusahaan dengan pabrik besar di Kawasan Industri. Dari mana bisa dapat dana 2,5 Milyar Rupiah? Tidak semua orang asing kaya. Maka, banyak teman saya putus asa pendirian perusahaan di Indonesia dan mendirikannya di Singapore atau Malaysia.

Saya masih sering dengar kekwatiran pihak Indonesia dengan kata "Awas hati-hati terhadap dominasi asing". Ini masih terjebak oleh sentimen kolonial. Indonesia adalah negara merdeka. Pihak asing berada di Indonesia karena diperbolehkan oleh pemerintah Indonesia. Pihak asing selalu berusaha jujur dan ikut peraturan dan undang-undang., karena bisa langsung diusir jika tidak demikian.

Saya memahami sentimen nasionalisme yang kuat dan ini bagus untuk mempertahankan NKRI. Namun, kadang-kadang saya agak ragu-ragu apakah orang Indonesia benar-benar mencintai negaranya sendiri atau tidak. Mengapa memilih barang-barang impor daripada yang domestik? Kalau yang domestiknya jelek, mengapa tidak berupaya meningkatkan mutunya?

Kapan pihak Jepang memaksakan kepada pihak Indonesia untuk membeli sepeda motor dan mobil merk Jepang? Ini pilihan dari orang-orang Indonesia, bukan karena asing ingin menguasai Indonesia. Menguasai Indonesia? Untuk apa? Ini negara orang Indonesia.

Pihak Indonesia terhadap pihak asing, maunya Selamat Datang atau Selamat Tinggal? Pihak asing perlu berusaha sebaik mungkin untuk "Selamat Datang". Saya mengharapkan pihak Indonesia menghindari kecurigaan "Awas hati-hati terhadap dominasi asing" tanpa dasar-dasar yang kuat. Tidak sedikit orang Jepang ingin melakukan hal-hal yang baik untuk masyarakat Indonesia. Tidak semua orang asing jelek, sama seperti tidak semua orang Indonesia baik dan jujur. Kita mulai dari sini.

1.6.13

Salam Kenal Blog Bahasa Indonesia Saya

Salam kenal. Ini Blog berbahasa Indonesia saya yang mulai tanggal 1 Juni 2013.

Sebenarnya saya pernah menulis blog berbahasa Indoensia dengan judul "Kabar dari Daeng KM" pada tahun 2008-2009. Namun, setelah itu, tidak berlanjut.

Kali ini, saya mencoba menulis pandangan, pemikiran, tanggapan, ide, atau sekedar catatan tentang Indonesia, Jepang, dunia, atau apa yang saya suka menulis secara bebas. Semua hasil tulisan saya ini adalah pendapat pribadi, dan tidak mewakili instansi atau negara mana pun.

Saya harus sedikit memperkenalkan diri kepada teman-teman semua.

Nama saya Kazuhisa Matsui, atau daengkm, dan sedang bertugas di Surabaya, Indonesia, sebagai konsultan bisnis dan fasilitator untuk menyambung berbagai pihak.

Sebenarnya, riwayat saya di Indonesia agak lama. Pertama kali datang ke Indonesia pada Agustus 1985.

Latar belakang saya adalah akademisi. Saya bekerja sebagai peneliti atau pengamat tentang ekonomi dan politik Indonesia selama 23 tahun (1985-2008) di sebuah lembaga penelitian di Jepang. Saya pernah belajar di S2 UI jurusan ilmu ekonomi pada 1990-1992, dan bertugas sebagai tenaga ahli JICA di Makassar pada 1995-2001 dan 2008-2010. Setelah keluar dari lembaga penelitian tersebut, saya bertugas di Jakarta sebagai tenaga ahli JETRO di KADIN Indonesia untuk pengembangan UMKM di Indonesia.

Dengan demikian, sekarang saya ingin sekali menulis kembali blog berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman-teman Indonesia dan yang menguasai Bahasa Indonesia.

Semoga blog ini menjadi suatu crossroad antara kita semua dan kesempatan yang asyik, senang dan berharga untuk kehidupan sehari-hari kita.